Ia tidak tega melihat putri semata wayangnya ikut merasa kelaparan setiap harinya.

Dalam menjalani kehidupan, setiap manusia memiliki nasib yang berbeda-beda.

Ada yang selalu dimudahkan untuk mencari rezeki dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, namun ada juga yang kesulitan



Sehingga mau tidak mau mereka pun harus membanting tulang demi bisa mendapatkan sesuap nasi.

Apalagi di tengah pandemi saat ini yang belum juga usai. Banyak masyarakat yang terkena dampaknya, terutama dari sektor ekonomi.

Salah satunya adalah Warniasih (49) yang setiap harinya bekerja sebagai pemulung untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tidak hanya mencukupi kebutuhan sendiri, Warniasih juga memiliki seorang putri yang saat ini masih sekolah.

Tak jarang keduanya harus menahan lapar dikarenakan ketiadaan makanan. Alhasil, mereka hanya makan singkong dengan garam untuk mengganjal perut.